Jamkesmaskot Oh… Jamkesmaskot

Jaminan Kesehatan (Kesejehteraan) Masyarakat Kota atau kependekan dan Jamkesmaskot merupakan dambaan setiap masyarakat perkotaan terutama bagi masyarakat yang kurang mampu/miskin.

Baru-baru ini pemerintah kota Semarang memberikan kartu Jamkesmaskot kepada masyarakat kota semarang sebagai perwujudan dari usaha mensejahterakan dan meringankan biaya hidup bagi warga yang kurang mampu. Kartu tersebut berlaku mulai 01 Maret 2010 sampai dengan 31 Desember 2011. Saya, selaku pengurus kampung di salah satu RT di wilayah RW 04 Sendangguwo, Kecamatan Tembalang merasa sangat bersyukur dan terharu melihat kepedulian pemerintah atas kondisi masyarakat yang bisa dibilang memprihatinkan. Keharuan saya bertambah ketika melihat wajah ceria tatkala saya membagikannya kepada yang berhak sesuai dengan nama yang tertera dalam kartu. Meski terlambat beberapa bulan diterimakan, namun mereka tetap mengucap syukur.

Di lingkungan saya, penerima kartu tersebut rata-rata adalah warga yang benar-benar tidak mampu dan tergolong miskin, meskipun ada satu dua yang sebenarnya masuk dalam kategori mampu dan masih ada masyarakat yang sangat tidak mampu/miskin sekali yang tidak mendapatkan fasilitas tersebut. Beberapa warga saya yang tidak mendapatkan Jamkesmaskot adalah dari keluarga jompo dengan tempat tinggal yang tidak layak dan tidak berpenghasilan sama sekali, bahkan salah satunya adalah seorang janda yang tinggal serumah dengan satu putranya yang (maaf) hilang ingatan/gila.

Harapan saya pada pemerintah kota Semarang adalah melakukan pemutakhiran database dan menyediakan IT yang memadahi untuk mendukung suksesnya program tersebut, juga melakukan survey langsung ke bawah untuk melihat situasi dan kondisi yang sebenarnya untuk mencegah adanya ketidak adilan/salah sasaran.

Berdasarkan pengamatan dan informasi yang saya terima dari sesama Ketua RT, banyak terjadi salah sasaran. Kesimpulan saya, ini dikarenakan pendataan tidak dilakukan oleh tenaga dari pemerintah kota, melainkan oleh masyarakat sipil, sehingga ada perasaan tidak enak/ewuh pakewuh (jawa).

Semoga, setelah Jamkesmas ini pemerintah kota semarang akan memikirkan penciptaan lapangan pekerjaan bagi mereka yang tidak mampu dan masih produktif, sehingga akan lebih meningkatkan taraf hidup masyarakat dan tidak tergantung pada program-program gratisan dari pemerintah.

Tulisan ini saya posting untuk mendukung program pemerintah kota Semarang dalam mewujudkan masyarakat yang sejahtera dan berkeadilan.

Terima kasih saya ucapkan kepada pemerintah kota Semarang, Semoga sukses!

Untuk informasi yang lebih lengkap silakan pembaca Googling dengan kata kunci “Jamkesmaskot”.



Artikel lainnya:

0 orang memberi komentar:

Posting Komentar

Blog ini sudah 'dofollow'
Silakan tanggapi postingan ini